Buku : Bahasa dan Sastra
Indonesia VIII SMP
Penerbit/ Pengarang : Yudhistira/ Suharma, dkk.
Tahun : 2010
Aspek Kebahasaan
Menguasai
dan Menerapkan Kata yang Mengalami Pergeseran Makna
Contoh : “Saya sependapat
dengan Saudara Dira, permasalahan ketertiban lingkungan memang tanggung jawab
kita bersama.”
Kata ‘Saudara’ pada contoh di atas
mengalami pergeseran makna. Dulu kata saudara hanya berarti ‘orang yang seibu
seayah atau memiliki hubungan darah’, tetapi sekarang saudara juga berarti
siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama’.
Faktor yang mempengaruhi pergeseran
makna di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi atau
pertautan makna, pertukaran tanggapan indra, perbedaan tanggapan, penyingkatan,
proses gramatikal, dan adanya pengembangan istilah.
Jenis pergeseran makna adalah
sebagai berikut:
1. Pergeseran makna meluas, yaitu makna
yang baru lebih luas daripada makna yang lama. Contoh: kata ibu (dulu berarti
‘orangtua perempuan’ sekarang untuk menyebut semua perempuan yang kedudukannya
lebih tinggi atau patut kita hormati).
2. Pergeseran makna menyempit, yaitu makna
yang baru lebih sempit daripada makna yang lama. Contoh: kata sarjana (dulu
berarti setiap orang yang pandai, sekarang untuk yang bergelar atau lulusan
perguruan tinggi).
3. Pergeseran makna amelioratif, yaitu
makna yang baru dianggap lebih halus daripada makna yang lama. Contoh: kata
pramuwisma (dianggap lebih halus daripada kata pembantu).
4. Pergeseran makna peyoratif, yaitu makna
yang baru dianggap lebih kasar daripada makna yang lama. Contoh: kata bini
(dianggap lebih kasar daripada kata istri)
5. Pergeseran makna sinestesia, yaitu
perubahan atau pergeseran makna akibat penukaran indra. Contoh: kata manis
untuk indra pencecap bertukar dengan indra penglihatan, yaitu pada kalimat
“Gadis itu manis.”
6. Pergeseran makna karena asosiasi
(pertautan makna), yaitu dipertautkan dengan hal-hal lain. Contoh: kata amplop
yang berarti alat untuk menyampul surat, bisa juga untuk membungkus uang sogok.
7. Perubahan total, yaitu pergeseran makna
yang berubah secara total. Contoh: kata ceramah dulu berarti cerewet, sekarang
berarti pidato.
Buku : Bahasa dan Sastra
Indonesia IX SMP
Penerbit/ Pengarang : Yudhistira/ Pardjimin
Tahun : 2005
Membahas Aspek
Kebahasaan
Memahami Pergeseran
Makna
Pergeseran makna meliputi
ameliorasi, peyorasi, perluasan makna, penyempitan makna, asosiasi, dan
sinestesia. Pergeseran makna terjadi di antaranya karena kita mengenal ragam
halus dan kasar, sopan dan tidak sopan.
1. Ameliorasi dan Peyorasi
Contoh
: “Perempuan yang sedang memasak di dapur itu menoleh ke belakang, lalu
kelihatan olehnya Asnah berdiri di dekatnya”
Kata
perempuan merupakan kata yang
mengalami pergeseran makna. Kata perempuan
saat ini dirasa lebih rendah. Kata wanita
dianggap lebih tinggi rasanya. Pergeseran semacam ini disebut ameliorasi.
Perubahan
makna pada arti baru dirasakan lebih rendah disebut peyorasi. Kata perempuan dianggap lebih rendah nilainya
2. Sinestesia
Contoh : (1).
Ha, ha, ha,.....kasar benar kata itu, Adik! Akan tetapi...
: (2) Mobil-mobilan buatan Edi masih kasar
karena belum dihaluskan.
Kata kasar pada contoh (1) ditangkap oleh indra
pendengar, sedangkan pada contoh (2) ditangkap oleh indra peraba. Pergeseran
makna kata karena pertukaran tanggapan dua indra disebut sinestesia.
Buku :Bahasa
Indonesia SMP dan MTs
Perubahan Makna
1.
Perubahan
Makna Meluas
Contoh , kata saudara pada mulanya hanya
bermakna ‘seperut’ atau ‘sekandungan’ kemudian maknanya berkembang menjadi
‘siapa saja yang sepertalian darah’ selanjutnya siapa pun yang masih mempunyai
kesamaan asal usul disebut saudara. Kini, siapa pun dapat disebut saudara.
2.
Perubahan
Makna Menyempit
Misalnya
kata ‘pendeta’ yang pada mulanya bermakna ‘orang yang berilmu’ kemudian
menyempit maknanya hanya berarti ‘guru agama Kristen’.
3. Perubahan Makna Pertukaran Tanggapan (Ameliorasi,
Peyorasi)
Kata-kata
yang nilainya merosot menjadi rendah disebut peyorasi, sedangkan yang nilainya
naik menjadi tinggi disebut ameliorasi. Kata ‘laki’ dianggap peyorasi,
sedangkan kata ‘suami’ dianggap ameliorasi.
4. Perubahan Makna Pertukaran Tanggapan Indera
(Sinestesia)
Rasa
manis yang seharusnya ditanggap dengan alat indera perasa pada lidah, bertukar
menjadi ditanggap oleh alat indera penglihatan, seperti dalam ucapan wajahnya sangat manis.
Buku : Semantik 2
Pengarang :
Djajasudarma
Pergeseran Makna
Pergeseran makna terjadi
pada kata-kata atau frase bahasa Indonesia yang disebut eufemisme atau
melemahkan makna. Caranya dapat dengan mengganti simbolnya atau kata, frase
dengan yang baru dan maknanya bergeser, biasanya terjadi pada kata-kata yang
dianggap memiliki makna yang menyinggung perasaan orang yang mengalaminya.
Pergeseran makna terjadi
dalam bentuk imperatif seperti pada segera laksanakan yag bergeser maknanya
menjadi harap dilaksanakan atau mohon dilaksanakan terjadi eufemisme. Demikian
pula terjadi pergeseran makna kata atau frase seperti berikut:
1.
Tuna netra (buta)
2.
Tuna rungu (tuli)
3.
Tuna wisma (gelandangan)
4.
Tuna susila (pelacur)
5.
Cacat mental (orang gila)
6.
Pramusiwa (pelayan bayi)
7.
Pramuwisma (pembantu)
8.
Pramuniaga (pelayan toko)
9.
Menyesuaikan harga (menaikkan harga)
10.
Dipetieskan (masuk kotak), dll.
Dikatakan pergeseran makna
bukan pembatasan makna, karena dengan penggantian lambang atau symbol makna
semula masih berkaitan erat tetapi ada makna tambahan (eufemisme), menghaluskan
(pertimbangan akibat psikologi bagi kawan bicara atau orang yang mengalami
makna yang diungkapkan kata atau frase yang disebutkan).
Buku : EYD Dan Tata Bahasa
Indonesia
Pengarang :Vicosta Efran
Tahun : 2011
Perubahan
Makna
1.
Perluasan
Makna (Generalisasi)
Perluasan makna
terjadi apabila makna dalam suatu kata lebih luas dari makna asalnya.
2.
Penyempitan
Makna (Spesialisasi)
Penyempitan
makna terjadi apabila sebuah kata yang pada awalnya memiliki makna yang
menyeluruh, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna.
3.
Ameliorasi
Ameliorasi
berasal dari bahasa Latin ‘melor’ yang memiliki arti sebagai ‘lebih baik’.
Ameliorasi adalah perubahan makna kata yang nilainya lebih tinggi dari pada
makna asalnya.
4.
Peyorasi
Peyorasi berasal
dari bahasa Latin “ pejor’ yang memiliki arti jelek. Peyorasi adalah perubahan
makna kata yang nilainya dirasa lebih rendah dari makna asal.
5.
Sinestesia
Sinestesia
adalah perubahan makna yang dapat terjadi akibat pertukaran tanggapan dua
indera yang berlainan.
Contoh : Kata-katanya sungguh pedas di telinga.
Buku : Pengantar Semantik
Bahasa Indonesia
Pengarang : Abdul Chaer
Perubahan
Makna
Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata. Di antaranya
adalah :
1. Perkembangan dalam Ilmu dan Teknologi
Sebagai
akibat perkembangan teknologi, bisa dilihat dari kata ‘berlayar’ yang awalnya
bermakna perjalanan di laut dengan
menggunakan perahu atau kapal yang digerakkan dengan tenaga layar. Walaupun
kini kapal-kapal besar tidak lagi menggunakan layar, tetapi sudah menggunakan
tenaga mesin, namun kata berlayar tetap digunakan.
2. Perkembangan Sosial Budaya
Contoh
kata yang maknanya berubah sebagai akibat perkembangan sosial budaya adalah
kata sarjana.
3. Perbedaan Bidang Pemakaian
4. Adanya Asosiasi
5. Pertukaran Tanggapan Indera
6. Perbedaan Tanggapan
7. Adanya Penyingkatan
8. Proses Gramatikal
9. Pengembangan Istilah
Jenis-jenis
perubahan Makna
1. Meluas
Adalah
perubahan pada sebuah kata yang awalnya hanya memiliki satu makna, kemudian
karena berbagai faktor memiliki makna yang lain. Contoh : kata ‘saudara’.
2. Menyempit
Adalah
perubahan pada sebuah kata yang awalnya memiliki makna luas kemudian menjadi
terbatas hanya pada sebuah makna saja. Contoh : kata ‘sarjana’
3. Perubahan Total
Adalah
perubahan makna pada sebuah kata dari makna awalnya. Contoh : kata ‘cerewet’
4. Penghalusan (eufemia)
Adalah
usaha mengganti sebuah kata yang bermakna kasar menjadi kata yang bermakna
lebih halus. Contoh: kata ‘penjara’ diganti dengan Lembaga Pemasyarakatan.
5. Pengasaran
Adalah
usaha mengganti sebuah kata yang bermakna halus menjadi kata yang bermakna
kasar. Contoh: kata ‘mendepak’ digunakan untuk mengganti kata mengeluarkan.
Kurang Mengerti Kak....
BalasHapus